Go to ImageShack® to Create your own Slideshow

Sunday, October 16, 2011

BAB I. PENDAHULUAN


Dalam banyak hal orang mengharapkan dapat memperoleh mesin yang ideal dipandang dari sudut vibrasi (getaran), yaitu mesin yang tidak menghasilkan vibrasi sama sekali. Mesin ideal yang demikian akan sangat menghemat energi karena semua energi yang diberikan kepada mesin seluruhnya akan digunakan untuk melakukan pekerjaannya saja, apakah memompa suatu cairan, mengompresi udara, menggilas kertas dll. tanpa menghasilkan produk samping berupa vibrasi.

Kelihatannya hal itu sangat mustahil karena dalam hal permesinan sangatlah tidak mungkin mendapatkan material yang sangat homogen, fabrikasi mesin yang tanpa sisa ketidakimbangan (un¬balance residu) dan mesin yang bergerak secara berputar maupun bergerak bolak-balik yang tidak menimbulkan gesekan satu bagian dengan bagian lainnya.

Apakah yang kemudian terlihat sebagai akibat timbulnya getaran mesin, tak lain adalah mengakibatkan berbagai keadaan yang abnormal seperti mengendornya baut-baut, bagian-bagian mesin-cepat aus, shaft menjadi misaligned, rotor menjadi unbalance dll. Kondisi tersebut di atas akan menaikkan energi yang terdissipasi karena getaran, menyebabkan resonansi, dan beban dinamis pada bearing. Sebab akibat yang terjadi seterusnya akan menyebabkan mesin segera menuju kepada kerusakan (break down) yang menyebabkan mesin harus dimatikan atau secara otomatis mati dengan sendirinya karena proteksi pada sistem listrik atau instrumentasinya.
Suatu disain dan manufakturing mesin yang sangat baik hanyalah berusaha untuk memperkecil ketidakpresisian sedemikian rupa sehingga mendapatkan mesin-mesin yang tingkat getarannya sangat kecil (halus). Konsekwensinya adalah harga mesin akan menjadi lebih mahal dari mesin yang tingkat kepresisiannya "biasa-biasa saja". Bahkan mesin-mesin yang demikian kadang-kadang diproteksi.agar tidak dapat diekspor keluar dari negara penghasilnya sebagai suatu keunggulan karena mempunyai dampak strategic; politic dan keamanan negara.

Mesin-mesin yang presisi seperti di atas sangat menentukan di dalam menghasilkan suatu produk berkualitas.
Di masa yang lalu (bahkan masih ada saat ini) banyak tenaga teknik lapangan (pabrik) yang dapat menentukan suatu " kesehatan mesin " hanya dengan meraba mesin atau pipa yang tersambung pada mesin tertentu dan mendengarkan suara yang timbul dari getaran mesin tersebut. Cara tersebut juga salah satu cara analisa akan tetapi dilakukan secara individu yang pengukurannya dilakukan dengan alat panca indera. Keadaan seperti di atas mungkin masih banyak terjadi.

Tetapi dilihat dari sisi perusahaan untuk jangka panjang mungkin bisa merugikan antara lain disebabkan karena hal-hal sbb.
  • Kesinambungan keahlian dan regenerasi tenaga yang bersifat demikian sangat sulit mengingat pengalaman dan keahlian pribadi tersebut sulit disistimatisasikan dan dipelajari.Bahkan kadang-kadang dengan alasan pribadi keahlian tesebut sengaja tetap diinginkan untuk dimiliki sendiri dan tidak ditularkan kepada personil yang lain. Pengambilan keputusan mengenai kondisi mesin dan perlakuan pemeliharaannya hanya didasarkan kepada keputusan pribadi orang ybs. sehingga tidak terintegrasi dengan rencana pemeliharaan menyeluruh.
  • Data-data tertulis tentang kondisi equipment tidak ada, analisa berdasarkan ilmiah tidak bisa dilakukan, sehingga tidak dapat ditarik kesimpulan dan pengambilan keputusan, serta untuk jangka panjang tidak akan ada equipment history maupun vibration trend record yang bisa digunakan untuk predictive maintenance.
  • Personil dengan keahlian seperti tersebut di atas, jika harus sering berhadapan dengan jenis mesin yang baru yang lebih modem akan lebih sulit menyesuaikan. Hal tersebut mengingat bahwa toleransi vibrasinya lebih kecil, berbeda dari mesin-mesin lama yang toleransi vibrasinya cukup besar dan mudah dirasakan secara fisik.
Semakin beratnya pekerjaan personil lapangan untuk selalu mengikuti perkembangan teknologi baru, yaitu dengan semakin modern-nya permesinan dengan desain yang selalu baru, terutama dalam hal-hal sbb.
•    Bentuk lebih kompak dan ukurannya lebih kecil.
•    Efisiensi lebih tinggi, clearance lebih kecil.
•    Alat deteksi dan pengukuran yang dipasang lebih canggih cenderung menuju kepada penggunaan mikroprosesor.
•    Sifat operasi menuju kepada otomatisasi secara penuh.

Disini peranan pendeteksian dari segi vibrasi semakin penting.
Dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat model yang satu akan segera ketinggalan daripada model yang dikeluarkan berikutnya.
Perencanaan dan. pengendalian pemeliharaan equipment pabrik tidak dapat dilakukan dengan oleh pihak manajemen , dampaknya secara ekonomi adalah perencanaan pengeluaran biaya pemeliharaan , down time (berhenti berproduksi) dan perencanaan pemasarannya, serta forecast ing penerimaan uang masuk lebih sulit diperhitungkan.
Oleh karena itu diperlukannya alat bantu berupa alat ukur dalam hal ini adalah untuk pengukuran vibrasi, recorder, dan analyzer vibrasi baik yang dioperasikan secara manual maupun yang dipasang secara permanen sebagai kelengkapan dari mesin utama. Dengan demikian tujuan untuk mengetahui kondisi mesin / equipment dengan mengetahui tingkat vibrasi dan analisanya dapat diperoleh untuk keperluan jangka pendek maupun jangka panjang.

Di sini akan disampaikan bahwa ada 2 (dua) macam pengukuran yang dapat dilakukan sehubungan dengan lebar band dari filter pada alat ukur yang digunakan, yaitu :
  1. Pengukuran level vibrasi " overall " (wide-band)                                            Pengukuran ini merupakan pengukuran dengan menggunakan filter dengan band yang lebar. Sehingga  semua frekuensi akan terukur, akan tetapi yang ditunjukkan oleh pengukuran adalah "level vibrasi yang terbesar". Kita tidak dapat melihat frekuensi vibrasi berapa yang mempunyai amplitude terbesar seperti ditunjukkan oleh alat ukur, sehingga boleh dikatakan bahwa cara pengukuran ini mengabaikan frekuensi vibrasi yang ada. Kegunaan cara pengukuran ini adalah untuk melihat tingkat vibrasi pads suatu saat dan jika secara berkala pengukuran ini dicatat maka akan diperoleh "trend" vibrasi dari bagian-bagian mesin yang diukur.
  2. Pengukuran level vibrasi "pada tiap titik frekuensi" (narrow band).                           Cara pengukuran ini dilakukan dengan setiap saat memeriksa suatu daerah frekuensi yang sempit sehingga kita dapat melihat pada frekuensi berapa saja terjadi level vibrasi yang meninggi atau peak yang terjadi pada masing-masing komponen frekuensi. Kegunaan cara pengukuran ini adalah. bahwa datanya akan digunakan untuk analisa vibrasi yang terinci terhadap bagian.bagian mesin / equipment.
Kegunaan terpenting dari pengukuran menggunakan narrow band dilanjutkan dengan analisanya adalah dapat mengetahui secara "dini" kerusakan suatu komponen mesin. Semakin sempit lebar band yang digunakan dan semakin dapat diperoleh peak pada masing-masing frekuensi maka semakin dini dapat diketahui adanya kemungkinan suatu bagian mesin mengalami "pertumbuhan untuk terjadi kerusakan". Semakin sempit kita gunakan narrow band width maka semakin lama kita akan menganalisanya kecuali dibantu dengan alat yang semakin canggih.

Analisa terhadap hasil suatu pengukuran vibrasi akan menghasilkan kesimpulan berapa alternatif-alternatif', jadi "bukan langsung" menghasilkan kesimpulan menuju satu titik kerusakan pada bagian tertentu dari mesin / equipment.
Hal ini disebabkan karena banyak kejadian kerusakan mesin yang berbeda dapat menghasilkan vibrasi dengan pola frekuensi yang mirip antara kejadian kerusakan yang satu dengan lainnya. Dengan demikian diperlukan adanya ketekunan, kejelian, serta kesabaran personil yang terlibat di dalam analisa vibrasi untuk dapat mempersempit masalah sehingga dihasilkan kesimpulan yang mengarah kepada kerusakan sebenarnya dari suatu bagian mesin / equipment.
Bahkan untuk mengetahui persisnya kerusakan yang terjadi kadang-kadang sesuai dengan alternatif¬-alternatif hasil analisanya harus pula dilakukan "pembongkaran" bagian mesin / equipment untuk mengetahui kenyataan kerusakan yang terjadi. Hal ini lazim dilakukan di dalam memeriksa "kese¬hatan mesin" industri, sehingga untuk keperluan maintenance mesin ybs. perlu disediakan waktu yang cukup untuk membongkar dan melihat "semua bagian mesin" sesuai dengan alternatif-alternatif kerusakan sebagai hasil dari analisa vibrasinya.

Di dalam proses melakukan analisanya untuk menemukan masalah pada suatu mesin yang berputar terdapat beberapa teknik yang populer yaitu :
1.    Analisa Spektrum
2.    Analisa Orbit
3.    Analisa Fase

Masing-masing akan dilakukan pembahasan secara rinci pada bab selanjutnya.

1 comments:

Hai,..bagaimana caranya menurangi vibrasi semaksimal mungkin...? salam: sibarani_1972@yahoo.com

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More